Ku
Tak Tercipta UntukNya
09.10.2005
Adalah
dimana cindy dwi nata seorang siswa SMP mengalami pengalaman terburuk dalam
hidupnya, ya saat itu dia di permalukan oleh temannya bernama edo, dia adalah
laki laki yang membuat cindy malu di depan semua anak sekolah. Saat upacara
selesai
Cindy :
aww… ( jatuh tersungkur )
Edo :
lho ada orang toh disini gw kok nggak liat ya. Pendek sih loh makannya tinggi
dikit napa ?
Ya, saat itu cindy di jatuhkan edo, ia bangun
dengan di bantu oleh temannya, saat itu cindy merasa malu jika berhadapan
dengan anak di sekolah,walau nggak semuanya inget sama kejadian itu termasuk
sahabatnya, saat itu memang sahabat yang selalu melindunginya itu tak masuk
sekolah untuk beberapa hari karena sakit
20.10.2013.
Cindy
sudah kuliah, mengambil jurusan kedokteran. Hingga suatu hari setelah kelasnya
selesai ia menghampiri sebuah café di dekat campusnya yang tak terlalu ramai pengunjung
karena saat itu bukan jam istirahat bagi warga Jakarta yang super sibuk,ia
membuka laptopnya dan mengerjakan tugas kuliahnya yang diberikan oleh salah
seorang dosen tadi pagi ia juga memanfaatkan WI-FI disana, ia memanggil seorang
pelayan laki laki yg memakai baju warna kuning,memakai celemek berwarna hitam
berlogo café itu,celana jeans dan membawa note di tangannya, seseorang yang
mungkin ia kenal tapi tak tau siapa, ia mengingat gaya berjalannya dan caranya
berbicara, seperti tak asing baginya. Mencoba mengenalinya bukanlah hal yang
mudah
Pelayan
: ada yang bisa saya bantu ?
Cindy
: pesen ice cappuccino 1
Pelayan : hanya itu ?
Cindy :
iya
Pelayan : tunggu sebentar ya
Pelayan itu mungkin merasa ditatap aneh oleh
seseorang wanita yang tak ia kenal, sepertinya ia mengenali suara itu, ia
berjalan membawa 1 ice cappuccino pesanan wanita itu, tak berani menatap
memang. Sementara itu cindy mencoba mengingat siapa laki laki yang memiliki
rambut hitam pekat dengan kulit sawo matang yang mungkin ia pernah melihat di
masa lalunya hingga ia ingat laki laki itu. Ya, dia edo, cowok yang pernah
mempermalukannya di SMP dulu
Edo
: ini pesananya ( memberi ice cappuccino ) ( mau pergi )
Cindy :
tunggu, kamu ini edo kan ??
Edo :
iya saya edo, anda siapa ya ??
Cindy :
kamu nggak inget sama aku ??
Edo :
* geleng geleng kepala * saya tidak mengenal anda
Cindy : aku cindy, temen smp kamu, inget nggak
?
Edo diam sebentar waktu itu sambil mencoba
mengingat masa smpnya hingga ia ingat seorang gadis yang ia permalukan saat
upacara bendera, ya, dialah cindy, ia merasa malu waktu bertemu cindy karena
kelakuan bodohnya saat smp dulu
Edo :
kamu ini cindy, cewek kelas 8B itu ?
Cindy : iya. eh, duduk dulu gih, mumpung belom
rame * nutup laptop *
Edo :
iya * duduk ngadep cindy *
Cindy : gimana kabarmu ??
Edo :
aku baik kok, kamu ?
Cindy :
sama kaya kamu sehat wal afiat, kamu kerja di sini ?
Edo :
iya aku kerja di sini. Kamu sendiri kuliah ato kerja ?
Cindy : aku kuliah, tuh di campus depan
Edo :
hebat ya kamu bisa kuliah di sana, kamu pasti pinter
Cindy : hehe.. makasih, tapi sebenernya semua
orang tuh pinter tapi Cuma masalah pergaulan dan lingkungan yang tak mendukung
agar ia menjadi lebih baik dari sebelumnya, benerkan ?kita punya otak buat mikir
dan apa lagi didukung tubuh yang perfect
Edo :
cie… omonganmu kaya Mario teguh aja, haha..
Cindy : heheh… oh ya kamu masih inget nggak
waktu upacara hari senin waktu habis libur panjang itu ??
Cindy ternyata mengingatkan edo tentang masa
lalu nya yg membuatnya diam seribu bahasa tak tahu kenapa cindy masih
mengingatnya, kenapa ia dulu melakukan hal bodoh itu ? bodoh. Memang sangat
bodoh ?!!
Cindy :
edo… kamu kok diem sih ??
Edo :
eh, maaf, ternyata kamu masih inget sama kejadian itu
Cindy : aku
nggak akan pernah lupa, aku masih inget semuanya saat itu kamu bilang ‘lho ada
orang toh disini gw kok nggak liat ya. Pendek sih loh makannya tinggi dikit
napa ? ’ haha kata kata kamu emang bener sih kalo aku pikir pikir, hehehe..
Edo hanya diam, ia merasa malu di depan cindy,
seorang cewek yang ia hina waktu itu sekarang sedang mengobrol dengannya dengan
beberapa kali meneguk ice cappuccino yang ia pesan tadi, serasa tenggorokan edo
kering hinggak tak bisa berbicara, ia butuh air ! tapi seakan tubuhnya tak mau
bergerak untuk menuruti pikiran edo
Cindy :
edo… ngelamun lagi, ngelamunin apa sih ??
Edo :
maaf..
Cindy : buat ??
Edo :
bikin kamu malu waktu itu, bahkan aku nggak tau harus ngapain sekarang buat
negebales kejahatan aku dulu sama kamu, aku bener bener nyesel * nundukin kepala
*
Cindy :
maaf juga
Edo :
buat apa ??
Cindy : udah bikin kamu sedih, maaf ya
Edo :
aku akan maafin kamu asal kamu juga maafin aku
Cindy : aku maafin kamu
Edo :
kamu pasti kesel banget ya sama kelakuan aku ke kamu dulu ??
Cindy : kesel ?? ya dulu emang aku sempet kesel
sama kamu,tapi itu awal awal aja, lama lama ya biasa
Cindy kembali meneguk ice cappuccinonya yg
sudah hampir habis sedangkan Edo diam, diam diam dan diam…….
Cindy :
eemmm.. edo aku balik duluan ya, udah sore nih
Edo :
eh, iya hati hati ya
Cindy : eh nih bilnya * memberi uang *
Edo :
makasih, kapan-kapan dateng lagi ya
Cindy : oke. Bye * senyum lebar * * pergi *
Edo membalas senyuman cindy dengan senyuman
tipis di wajahnya, melihat cindy keluar café hingga berjalan sampai tak
terlihat, penyesalan masih ia rasakan sekarang, seorang gadis yang ia katakan
pendek,kecil,dan culun sekarang menjadi wanita dewasa, cantik, dan berilmu
tinggi. Hingga hari hari berikutnya setiap hari senin dimana hari saat edo
membuat tinta merah di lembaran hidupnya, mungkin wanita ini datang untuk mengingatkan
edo tentang perilaku nya dulu, tapi itu semua hanya fikiran aneh edo karena
setiap hari senin adalah hari dimana cindy mengerjakan semua tugasnya,
01,11,2014
1 tahun berlalu. seperti biasa, hari senin
nanti cindy pasti datang ke café ini, sejak pertama kali edo melihat cindy di
café ia merasakan sesuatu saat berada di dekat cindy hingga ahirnya ia tau apa
yang ia rasakan. CINTA, mungkin ini perasaan yang di rasakan banyak orang, ia
berencana untuk meluapkan perasaannya pada cindy senin nanti. Sampai ahirnya
hari itu datang cindy memesan minuman milk shake
Edo :
ini minumannya
Cindy : makasih , duduk dong
Edo : *
duduk * eemmm… cindy sebenernya aku.. * belom selese ngomong *
Cindy : * ngeluarin sesuatu * ini buat kamu,
jangan lupa dateng ya, seminggu lagi, hehe
Edo
diam, tertengun melihat selembar undangan yang ada di depannya, yah,
cindy memberikan undangan pernikahannya ke edo, seminggu lagi seseorang yang ia
kagumi akan menjadi milik orang lain,
Cindy :
edooooo….. Kenapa sih ? kebiasaan deh kalo aku ngomong suka ngelamun
Edo :
enggak apa apa kok, wah nggak nyangka ya bentar lagi kamu mau jadi milik orang
Edo memaksa senyuman dari wajahnya,walau
hatinya sangat perih, perih sekali, tak pernah ia merasakan hal ini, hatinya
seperti teriris iris, sakit dan perih
Cindy : hehehe.. bisa aja kamu, eh tadi kamu
mau ngomong apa ??
Edo :
eemm.. aku Cuma mau ngomong kalo… aku mau ke toilet * kabur ke toilet *
Cindy : dasar edo…
Ia berbohong, berbohong pada diri sendiri.. di
kamar mandi ia meliat ke cermin ‘ lo nggak pantes buat dia edo, plis jangan
berharap lebih, loh dianggep sahabat sama dia aja bersyukur, ini malah minta
lebih, jangan serakah jangan…. ’
lirih
edo dalam hati, setetes air turun dari kedua pelupuk matanya, ia menangis baru
kali ini ia menangis, segera ia mengusap air yang keluar itu, mencoba menangkan
perasaanya, hingga ia keluar dari toilet dan melihat bahwa cindy tak ada di
kursinya ia lihat dari dalam café cindy di jemput seorang yang berkulit putih
langsat,menaiki mobil dan terlihat bahwa ia adalah anak orang baik-baik,oh edo
ingat ia adalah radit, teman sekolah edo dan cindy juga bahkan dia adalah
sahabat cindy mungkin cindy jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri dan edo
melihat secarik kertas dan uang untuk minuman yg dipesan cindy tadi, secarik
kertas itu berisikan
‘ aku
pernah MENCINTAImu edo tapi saat kau membuatku malu didepan semua anak
sekolahan perasaan itu mulai hilang, tapi saat aku bertemu kau di café ini
perasaan itu kembali MENGISI hatiku tetapi kau datang di WAKTU aku mencintai
orang lain dan aku akan menjadi miliknya untuk selama-lamanya. Maafkan aku, kau
datang disaat yang TAK TEPAT ~CINDY ’
edo tercengang membaca kertas itu kenapa ia
berbuat hal yg sangat ia sesali dalam hidupnya. Bajingan kau edo !!! hanya itu
yg ada di hatinya air matanya kembali menetes tapi apa boleh buat semuanya
sudah terjadi dan ia tak bisa memutar balikan waktu.
1 minggu kemudian… hari itu datang tanggal 09
bulan 11 saat ia mempermalukan cindy di depan banyak orang, tapi sekarang ia
yang dipermalukan di dalam perasaanya, cindy tampak cantik memakai gaun
berwarna hijau muda berbentuk bunga dan didampingi Radit adalah suami dari
cindy, setelah makan ia langsung bersalaman dengan cindy dan suamninya
Edo :
selamat ya cindy
Cindy : edo..!! makasih ya udah mau dateng
Edo :
moga langgeng
Cindy : amin.. makasih sekali lagi lho udah mau
dateng
Radit : eh edo ! what’s bro ? lama nggak ketemu
.. kapan nyusul nih ?
Edo : doain aja semoga bentar lagi
Edo memaksa untuk memberikan senyuman kepada
cindy dan radit yang tersenyum bahagia, sangat bahagia terlihat jelas di wajah
cindy bahwa ia sangat bahagia sekarang. Edo harus bisa melepas dia. Hari hari
berikutnya cindy jarang datang ke café ini, semakin jarang dan semakin jarang
ia biasanya datang ke café ini hanya untuk mengobrol santai dengan suaminya
atau kalo enggak ia akan focus pada laptopnya ia jarang sekali ngobrol dengan
edo bahkan hampir tak pernah sejak ia menikah, edo juga mengerti itu. Hingga 1
bulan setelah itu cindy sudah tak datang ke café favoritnya. Hingga ia
mendengar kabar bahwa cindy pindah rumah ke luar negri ikut dengan suaminya.
. Edo harus bisa melepasnya cindy ‘ dia memang
bukan untuk ku dan aku juga bukan untuknya ’ kata edo dalam hati
~ TAMAT